Selasa, 16 April 2013

PROSES PERENCANAAN STRATEGIS DAN PARTISIPATIF



I.               Dasar Perencanaan Strategis
Manajemen strategis sebagai dasar perencanaan strategis, yaitu :
1.      Penilaian situasi dan strategi yang ada (Analisis SWOT)
Analisis SWOT adalah instrument perencanaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan, kesempatan eksternal, dan tantangan, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. (Daniel Start dan Ingie Hovald).
2.      Penetapan perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan dan strategi
3.      Pencarian dan pemilihan tindakan yang sesuai
4.      Pelaksanaan perubahan
5.      Pemonitoran perkembangan / penilaian menerus
Berpikir Strategis sebagai dasar perencanaan strategis, yaitu:
1.      Where we are now (Dimana Kita Berada Sekarang)
2.      Where we want to be (Dimana tempat yang kita inginkan)
3.      How to get there (Bagaimana caranya berada disana)
4.      How to stay there (Bagaimana caranya agar tetap berasa disana)

  II.               Pengertian Perencanaan Strategis
1.      Perencanaan strategis
Perencanaan srategis adalah perencanaan yang dilakukan oleh pembuat keputusan untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Contoh perencanaan strategis, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja (RENJA). Perencanaan dengan lebih efektif dan resiko ketidak pastian atau dapat juga dikatakan sebagai proses di mana organisasi mencoba untuk mengendalikan “nasibnya” ketimbang membiarkan kejadian-kejadian masa depan melakukan hal (pengendalian) tersebut.


2.      Perencanaan bagi pemerintah daerah
Yaitu proses sistematis di mana masyarakat atau komunitas mengantisipasi dan merencanakan masa depannya.

 III.            Lingkup Perencanaan Strategis
1.      Perencanaan strategis sebagai sebuah proses, yaitu:
a.       sebagai alat untuk mengembangkan pemikiran, menguji kondisi internal dan memfasilitasi pengambilan keputusan
b.      pelibatan berbagai pihak yang mempunyai informasi dan sumberdaya yang mempengaruhi masa depan
2.      Perencanaan strategis menghasilkan sebuah produk, yaitu:
a.       alat untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan, sebagai wujud perencanaan yang terarah
b.      sebuah visi masa depan, yaitu wajah atau kondisi masa depan yang diinginkan, dibutuhkan usaha membangun

 IV.            Sifat Perencanaan Strategis
Sifat perencanaan strategis adalah
1.      berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi
2.      mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya
3.      lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat
4.      mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat
5.      menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman

    V.            Perencanaan Partisipatif
Partisipasi yaitu proses di mana stakeholder mempengaruhi dan membagi kewenangan dalam inisiatif pembangunan, pengambilan keputusan, dan penggunaan sumberdaya yang mempengaruhi mereka. Sedangkan Perencanaan Partisipatif yaitu perencanaan yang prosesnya dilaksanakan secara partisipatif.

 VI.            Mengapa Perencanaan Strategis-Partisipatif
  1. kritik terhadap pendekatan perencanaan yang ada (umum)
  2. pengaruh dari profesi/disiplin ilmu lainnya
  3. konteks perencanaan yang berubah
  4. kompleksitas permasalahan
  5. kebutuhan perencanaan yang lebih efiesien dan efektif

VII.            Proses Perencanaan Strategis
1.      kesepakatan awal
Harus diadakan kesepakatan awal perencanaan yang strategis
2.      Mandat
Pemberian mandat untuk perencanaan strategis
3.      Visi dan Misi
Menciptakan visi dan misi agar perencanaan terarah
4.      Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal dipengaruhi oleh tren atau kekuatan, petaruh (stakeholder), dan kompetitor atau kolaborator.
5.      Lingkungan Internal
Lingkungan internal dipengaruhi oleh sumber daya yang ada, strategi saat ini yang bisa dilaksanakan, dan kinerja yang diharapkan.

VIII.            Identifikasi Isu Strategis
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
mengidentifikasi sumber isu strategis
mengidentifikasi konteks isu strategis
menyaring informasi
menganalisis
Isu strategis teridenti-fikasi
Sumber daya lingkungan (institusi, opresional, internal)
Karakteristik isu
Aktor
Analisis stakeholder
-
Sumber struktural
Proses yang terjadi
Lembaga/ Agent
Analisis SWOT/7-S
-
Sumber proses
Tahap/siklus yang menjadi fokus
Masalah
Analisis portofolio
-

 IX.            Tingkat Partisipasi Masyarakat
Tingkat Partisipasi
Peran masyarakat
Paran Pihak Luar
Tidak ada
Tidak ada
Surrogate (Pengganti)
Tidak langsung
Tidak ada
Konsultasi
Kontrol Kepentingan
Advokat
Kontrol Bersama
Pemangku (stakeholder)
Pemangku
Kontrol Penuh
Principal
Resource

    X.            Proses Perencanaan Partisipatif
  1. membentuk tim perencanaan
  2. mengidentifikasi isu yang mungkin dan daftar pemangku yang terlibat
  3. melakukan analisis partisipan
  4. menentukan maksud dan tingkatan patisipasi masyarakat
  5. mengidentifikasi hambatan dan kondisi-kondisi khusus/unik yang ada
  6. memilih metode partisipasi yang tepat
  7. menentukan sampel jika memang diperlukan dan bagaimana caranya
  8. menentukan fungsi dan tugas masing-masing pemangku
  9. menyusun rencana kerja dan kerangka waktu bagi pelaksanaan partisipasi masyarakat


 XI.            Analisis Pemangku (Stakeholder)
  1. informasi awal tetapi mendasar tentang siapa yang terpengaruh – affected – (positif maupun negatif) dari kegiatan tersebut
  2. siapa yang bisa mempengaruhi (influence) kegiatan tersebut, positif maupun negatif
  3. individu, kelompok, atau organisasi mana saja yang perlu dilibatkan dalam kegiatan
  4. bagaimana dan kapasitas siapa saja yang perlu dibangun sehingga mereka mampu untuk perpartisipasi

XII.            Siapa Itu Stakeholder (Pemangku)
  1. siapa itu pemangku?
stakeholders are people, groups, or institutions which are likely to be affected by a proposed intervention (either negatively or positively), or those which can affect the outcome of the intervention.”
  1. pemangku bisa meliputi: pelaksana pekerjaan, kelompok sasaran, kelompok lain, dan kelompok kepentingan (profesi, LSM, dll)

XIII.            Tahapan Analisis Pemangku
Tahap1: identifikasi pemangku kunci (key-stakeholders)
a.              siapa penerima manfaat yang potensial?
b.             siapa yang mungkin terkana dampak negatif?
c.              apakah kelompok rentan sudah diidentifikasi?
d.             sudahkah pendukung dan penentang diidentifikasi?
e.              apa saja hubungan yang terjadi di antara pemangku?
Tahap 2: menilai kepentingan pemangku dan dampak potensial kegiatan terhadap kepentingan ini
a.              apa harapan pemangku terhadap kegiatan ini?
b.             apa manfaat yang mungkin diterima oleh pemangku?
c.              sumberdaya apa saya yang bisa dimobilisasi dari pemangku dan bagaimana kemauan mereka terhadap ini?
d.             apa ada pertentangan antara kepentingan pemangku dengan tujuan kegiatan?
Tahap 3: menilai pengaruh dan kepentingan pemangku
a.              kekuasaan dan status (sosial, politik, ekonomi)
b.             tingkat organisasi
c.              kontrol terhadap sumberdaya strategis
d.             pengaruh informal
e.              hubungan kekuasaan dengan pemangku lainnya
kepentingan terhadap kesuksesan kegiatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar