Segala puji bagi Allah, Dzat pemilik alam semesta, bumi dan
seisinya, yang meniupkan ruh ke dalam jasad dan mengambilnya kembali, Dzat yang
telah mengutus para nabi dan rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan kepada seluruh kaumnya di seluruh dunia, dan pemilik ilmu maha luas di semesta.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada sang penyempurna
agama Islam, Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk dalam kaumnya
yang taat menjalankan syariat Islam sesuai tuntunannya dan mendapat syafaat di
Yaumil Akhir kelak.
Kemajuan ilmu dan teknologi khususnya di bidang ilmu
kebumian menjadikan manusia seakan lebih dekat dengan alam. Bumi sebagai rumah
bagi seluruh manusia adalah untuk bekerja mencari rezeki dan melakukan segala
aktivitas, termasuk bagi penelitian dan pengembangan guna memaksimalkan potensi
yang ada di Bumi ini sendiri. Eksplorasi minyak bumi sebagai bahan bakar fosil
telah dilakukan secara besar-besaran semata-mata hanya untuk memenuhi hajat
hidup manusia. Lalu, bagaimana tangunggjawab manusia sebagai konsumen terhadap
isi Bumi kepada Dzat yang telah minciptakan Bumi dan seisinya? Terlebih lagi
transformasi manusia yang kemudian menjadi seorang surveyor di bidang geodesi,
apa tanggungjawab seorang surveyor geodesi kepada Tuhannya?
Sudah jelas, apapun profesi seseorang maka tangungjawabnya
adalah kewajiban beribadah kepada Allah SWT. Pekerjaan seorang surveyor itu
identik dengan keberadaannya di lapangan, mungkin itu ada di hutan, pemukiman,
jalan raya, gedung-gedung, atau di tengah laut sekali pun, surveyor wajib
menjaga ibadahnya. Tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat dimana pun berada
selama fisik masih mampu melaksanakan sholat walau berbaring.
Sebagai contoh ketika sekelompok surveyor muslim sedang
melakukan pengukuran di daerah tertentu dan mereka mendengar suara adzan, maka
wajib bagi mereka segera melaksanakan sholat. Namun realita di lapangan selama
ini berkebalikan. Mereka tetap melanjutkan pekerjaan hingga berakhir waktu
sholat, atau sholat yang mereka lakukan itu berada di akhir waktu karena sifat
alami manusia selalu menunda pekerjaan, dalam hal ini adalah ibadah . Sesungguhnya
Allah benci kepada orang yang dengan mudahnya meninggalkan sholat.
Beruntung kita menjadi warga Negara Indonesia, Islam sudah
tersebar masuk ke seluruh penjuru negeri ini. Masjid-masjid mudah dijumpai. Andai
kata tidak ditemukan masjid, tentu kita masih bisa melaksanakan sholat ditempat
kita berada, on the spot. Oleh karena itu, buktikan bahwa kita sosok muslim
geodesi sejati, memegang teguh agama, diimbangi dengan etos kerja yang baik,
semoga Allah senantiasa menjaga hamba-Nya tetap berada di jalan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar